01573 2200337 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040002200100043001200122100006500134245006300199250002600262300003000288020002200318041000800340082001400348084002400362090002400386264003000410264003800440336002100478337003000499338002300529520060600552521001501158650002001173700003001193850001201223INLIS00000000001245120241217114437 a0010-1224000230ta241217t2022 nti g 0 0 ind  aNTPDKUPbinderda aa-io-nt0 aMaria Matildis BandaepenuliseMaria Matildis Bandaepenulis00aPasola /cMaria Matildis Banda ; penyunting, Topik Maulana aCetakan Pertama, 2022 axiv, 348 halaman ;c23 cm a978-623-99785-8-7 aInd142[23]a813 aCB-D.16.03 2022-002 aCB-D.16.03 2022-002 1aEnde :bNusa Indah,c2022 4a© 2022 pada Maria Matildis Banda 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aKisah yang sangat memikat ini mengemukakan pentingnya pendidikan dan usaha pemertahanan kekhasan budaya Pulau Sumba. Melalui kegiatan sehari-hari Waleka dan Ndalo, dua tetua desa yang bersaing dan keluarga mereka yang saling terjalin, pembaca terkadang mendapatkan kesan yang mengejutkan tentang aturan adat terkait dengan kesetaraan antara lelaki dan perempuan. Pasola adalah cerita tentang hubungan antar manusia dan antara manusia dan kudanya. Lelaki dan Pasola, perempuan dan tenunan. Itulah dua gambaran yang digunakan Maria Matildis Banda dalam novel ini untuk menampilkan masyarakat adat Sumba. auntuk umum aFiksi Indonesia aTopik Maulanaepenyunting aNTPDKUP